Dampak Penurunan Pasar Mobil Terhadap Penjualan Ban
Penjualan ban di Indonesia mengalami dampak negatif akibat penurunan signifikan dalam pasar mobil. Menurut data wholesales yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk periode Januari hingga Agustus 2024, penjualan mobil secara nasional mengalami penurunan sebesar 17,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sepanjang delapan bulan pertama tahun ini, tercatat distribusi mobil sebanyak 675.859 unit. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun lalu, jumlah mobil yang terdistribusi mencapai 560.619 unit. Dengan demikian, terdapat penurunan sebanyak 115.240 unit, atau setara dengan penurunan 17,1 persen dari tahun lalu. Penurunan dalam jumlah mobil ini jelas berdampak pada penjualan ban, terutama untuk segmen ban OEM (Original Equipment Manufacturer).
PT Goodyear Indonesia Tbk mengkonfirmasi bahwa penurunan pasar mobil ini juga mempengaruhi penjualan ban mereka, khususnya yang digunakan sebagai bagian dari produksi mobil baru. Meskipun begitu, di sisi lain, penjualan ban untuk segmen replacement atau penggantian menunjukkan pertumbuhan yang positif. Hal ini mengindikasikan adanya perubahan dalam pola pembelian konsumen yang lebih memilih untuk mengganti ban lama mereka daripada membeli mobil baru.
Penjualan Ban dan Penurunan Permintaan OEM
Head of Marketing PT Goodyear Indonesia Tbk, Arfianti Puspitarini, mengungkapkan bahwa penurunan permintaan untuk mobil baru secara langsung mempengaruhi permintaan ban OEM. “Terkait dengan ban OEM, kami juga merasakan dampak secara tidak langsung dari permintaan produksi yang ada. Jadi produksi mobil baru itu turun, pastinya ban yang kita supply ke OEM itu juga mengikuti,” ujar Arfianti Puspitarini dalam wawancaranya di Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Namun, Arfianti juga mencatat bahwa penjualan ban untuk segmen replacement mengalami pertumbuhan. Meskipun terdapat beberapa pabrikan yang mengalami penurunan permintaan, permintaan untuk ban replacement masih menunjukkan tren positif. “Lebih banyak yang replacement sekarang. Kemarin ada beberapa pabrikan yang demand-nya turun, itu juga terpengaruh,” tambahnya.
Dalam menghadapi penurunan di sektor OEM, Goodyear Indonesia berfokus pada strategi untuk meningkatkan penjualan di segmen replacement dengan meluncurkan produk baru dan mengadakan promo khusus. Langkah ini diharapkan dapat menstabilkan pendapatan perusahaan dan mengimbangi dampak dari penurunan pasar mobil.
Kinerja Keuangan Goodyear Indonesia di Semester Pertama 2024
Meskipun menghadapi tantangan dari penurunan pasar mobil, PT Goodyear Indonesia Tbk berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada semester pertama tahun 2024. Perusahaan ini melaporkan laba bersih sebesar US$ 4,48 juta, berbanding terbalik dengan kondisi tahun lalu yang mengalami kerugian sebesar US$ 52 ribu.
Penjualan bersih domestik mencatatkan angka US$ 52 juta, sementara ekspor mencapai US$ 28,6 juta, dengan total penjualan sebesar US$ 81,58 juta. Ini mencerminkan peningkatan sekitar 0,21 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat penurunan di sektor OEM, perusahaan masih mampu mempertahankan stabilitas finansial melalui pertumbuhan di segmen lain.
Arfianti Puspitarini juga menyebutkan bahwa strategi perusahaan termasuk peluncuran produk baru dan promosi khusus bertujuan untuk mendongkrak penjualan, terutama di sektor replacement. Dengan langkah-langkah ini, Goodyear Indonesia berharap dapat memperkuat posisinya di pasar meskipun terdapat tantangan yang dihadapi.
Peluncuran Produk Baru dan Strategi Promosi
Untuk meningkatkan penjualan dan menarik minat konsumen, PT Goodyear Indonesia Tbk akan meluncurkan produk baru pada bulan Oktober 2024. Produk terbaru ini akan mengisi segmen off-road, yang telah lama tidak ada dalam portofolio mereka. Produk ini dirancang dengan komposisi 70 persen untuk off-road dan 30 persen untuk on-road.
Arfianti Puspitarini menjelaskan bahwa peluncuran produk baru ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memanfaatkan peluang di pasar ban off-road. “Kita akan ada produk baru di segmen off-road, kita sudah lama tidak ada di sini, jadi ini 70 persen off-road, 30 persen on-road. Jadi ditunggu saja, akan ada launching di media pada bulan Oktober,” ungkapnya.
Selain peluncuran produk baru, Goodyear Indonesia juga melaksanakan promosi khusus bersama Mercedes-Benz. Program eksklusif ini memberikan kesempatan kepada konsumen untuk memenangkan hadiah berupa mobil Mercedes-AMG A 35. Konsumen yang membeli dua atau lebih ban Goodyear berukuran R17 ke atas akan mendapatkan nomor undian untuk berkesempatan memenangkan mobil tersebut. Program ini berlangsung dari September hingga Desember 2024, dengan pemenang undian diumumkan pada Januari 2025.
Implikasi Promosi dan Program Hadiah
Program promosi ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan untuk ban replacement, yang merupakan salah satu segmen penting bagi Goodyear Indonesia. Dengan memberikan hadiah mewah seperti Mercedes-AMG A 35, perusahaan berharap dapat menarik perhatian konsumen dan meningkatkan penjualan ban. Arfianti Puspitarini menjelaskan bahwa promosi ini bertujuan untuk “menaikkan demand, terutama demand ban replacement.”
Program ini bukan hanya berfungsi sebagai alat pemasaran, tetapi juga sebagai strategi untuk menghadapi penurunan permintaan di segmen OEM. Dengan menarik minat konsumen melalui program hadiah, Goodyear Indonesia berusaha untuk mengimbangi penurunan penjualan di sektor lain dan memastikan bahwa pertumbuhan di sektor replacement tetap berlanjut.
Secara keseluruhan, strategi promosi dan peluncuran produk baru merupakan bagian dari upaya Goodyear Indonesia untuk mempertahankan posisi mereka di pasar dan mengatasi tantangan yang dihadapi akibat penurunan pasar mobil. Dengan kombinasi langkah-langkah ini, perusahaan berharap dapat mencapai target penjualan dan meningkatkan daya saing di industri ban.
Artikel ini di tulis oleh : https://japanpress.info/