Lagu Sajojo adalah salah satu lagu yang berasal dari Papua dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kebudayaan musik Indonesia. Lagu ini memiliki irama yang ceria dan menyenangkan, serta menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Papua. Diciptakan oleh musisi David Rumagesan, lagu ini bukan hanya sekadar hiburan, melainkan juga menyimpan makna mendalam tentang cinta dan adat istiadat setempat.
Sejarah dan Pencipta Lagu Sajojo
Lagu Sajojo pertama kali dikenal luas melalui grup musik legendaris Papua, Black Brothers, di mana David Rumagesan menjadi salah satu anggota kunci. David Rumagesan, yang lahir di Bintuni, Papua Barat pada 10 Mei 1954, adalah seorang musisi berbakat yang dikenal sebagai pemain saksofon ulung. Ia juga dikenal karena perannya dalam mengembangkan musik Papua, termasuk dengan grup band Black Brothers yang berdiri sejak tahun 1976. Bersama band ini, Rumagesan membawa musik Papua ke level nasional dan internasional.
Walaupun David Rumagesan telah meninggal pada 23 Februari 2018, lagu Sajojo dan kontribusinya dalam musik Indonesia tetap dikenang, terutama di Papua, sebagai bagian dari warisan budaya yang terus hidup.
Lagu Sajojo ditulis dalam bahasa Papua dengan irama yang cepat dan enerjik. Berikut adalah lirik lagu Sajojo:
Lirik Lagu Sajojo
Sajojo, sajojo
Yumanampo misa papa
Samuna muna muna keke
Samuna muna muna keke
Sajojo, sajojo
Yumanampo misa papa
Samuna muna muna keke
Samuna muna muna keke
Kuserai, kusaserai rai rai rai rai
Kuserai, kusaserai rai rai rai rai
Inamgo mikim ye
Pia sore, piasa sore ye ye
Inamgo mikim ye
Pia sore, piasa sore ye ya
Terjemahan Lirik Lagu Sajojo
Saya Jojo saya Jojo
Saya minta izin
Membawa putri Anda Keke
Membawa putri Anda Keke
Saya Jojo saya Jojo
Saya minta izin
Membawa putri Anda Keke
Membawa putri Anda Keke
Saya akan memberikan seluruh hidupku
Kami berencana pergi keluar
Beri kami kesempatan
Kami akan pulang sore hari
Ya, sore hari
Kami berencana pergi keluar
Beri kami kesempatan
Kami akan pulang sore hari
Ya, sore hari
Saya Jojo saya Jojo
Saya minta izin
Membawa putri Anda Keke
Membawa putri Anda Keke
Aku akan memberikan seluruh hidupku
Kami berencana pergi keluar
Beri kami kesempatan
Kami akan pulang sore hari
Ya, sore hari
Makna dan Pesan dalam Lagu Sajojo
Lagu Sajojo memiliki pesan yang sederhana namun sarat makna. Secara garis besar, lagu ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Jojo yang ingin mengajak seorang gadis, yang dikenal sebagai “kembang desa”, untuk berjalan-jalan di sore hari. Jojo, yang sangat menyukai gadis tersebut, meminta izin kepada orang tua sang gadis untuk dapat membawa putrinya keluar.
Tema Cinta dan Restu Keluarga
Makna dari lagu ini dapat dilihat sebagai sebuah permohonan restu dan simbol penghormatan terhadap adat dan tradisi masyarakat Papua, di mana seorang pemuda harus terlebih dahulu meminta izin kepada orang tua si gadis sebelum melanjutkan hubungan lebih lanjut. Hal ini menunjukkan nilai luhur tentang pentingnya keluarga dan hubungan yang didasari rasa saling menghargai.
Sementara itu, si gadis yang digambarkan dalam lagu adalah sosok yang cantik dan penuh perhatian, yang disayangi oleh keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Banyak pria yang tertarik padanya, dan Jojo ingin menjadi salah satu yang mendapatkan kesempatan untuk bersamanya.
Kecantikan yang Dikenal Banyak Orang
Gadis dalam lagu ini tidak hanya menarik perhatian Jojo, tetapi juga banyak pemuda lain di desanya. Ini menggambarkan bahwa kecantikan si gadis adalah hal yang dikenal luas oleh masyarakat, baik karena perilakunya yang baik maupun penampilannya yang mempesona. Pada akhirnya, lagu ini juga memperlihatkan bahwa Jojo sangat bertekad untuk memberikan yang terbaik dan mengharapkan kesempatan untuk menunjukkan cintanya pada si gadis.
Irama Musik yang Menyenangkan dan Enerjik
Salah satu daya tarik utama dari lagu Sajojo adalah irama musiknya yang riang dan enerjik. Musik yang mengiringi lagu ini sangat khas, dengan unsur-unsur tradisional yang kuat, memberikan suasana yang hidup dan penuh semangat. Lagu ini sangat cocok digunakan dalam berbagai acara, terutama dalam kegiatan tari tradisional Sajojo, yang sering menjadi bagian dari berbagai perayaan atau upacara adat di Papua.
Tarian Sajojo: Gerakan Enerjik yang Menggambarkan Semangat Papua
Tarian Sajojo memiliki gerakan yang dinamis dan enerjik, diiringi dengan hentakan kaki yang cepat. Tarian ini sering kali dipentaskan di berbagai acara penting, mulai dari penyambutan tamu, perayaan adat, hingga acara hiburan lainnya. Musik dan tarian Sajojo juga seringkali menjadi pengiring dalam berbagai acara promosi pariwisata, memamerkan kebudayaan Papua yang kaya dan beragam.
Dalam pertunjukan tari ini, alat musik tradisional Papua, seperti Tifa, juga memainkan peran penting. Tifa adalah alat musik pukul berbentuk tabung yang terbuat dari kayu, dengan kulit rusa sebagai penutupnya. Suara yang dihasilkan dari Tifa sangat khas dan memberikan irama yang kuat, memperkaya pengalaman mendengarkan lagu Sajojo.
Kesimpulan: Sebuah Cinta yang Menghargai Adat dan Tradisi
Lagu Sajojo lebih dari sekadar lagu ceria yang menggugah semangat. Lagu ini menggambarkan nilai-nilai luhur masyarakat Papua, seperti penghormatan terhadap orang tua, cinta yang tulus, dan pentingnya restu dalam hubungan. Dengan irama yang enerjik dan gerakan tarian yang menggembirakan, Sajojo berhasil membawa nuansa kebudayaan Papua ke pentas nasional dan internasional, memberikan warna tersendiri dalam dunia musik Indonesia.
Meskipun penciptanya, David Rumagesan, telah tiada, karya-karyanya, termasuk Sajojo, tetap hidup dalam ingatan masyarakat, mengingatkan kita akan pentingnya menjaga budaya, serta cinta dan penghargaan terhadap sesama.